Oleh Yosafati Gulo
Banjir di Jakarta ternyata tidak melulu banjir
air. Ada banyak “banjir” lain yang nunut. “Banjir” macet, pasti. Pengungsi,
tentu saja. “Banjir orang baik” dan “banjir peduli sosial” makin deras. Dan
banyak lagi.
Ditinjau dari sisi apa saja, “banjir-banjir” itu ada
yang perlu dan tidak. Ada yang membangun dan ada yang melemahkan. Namun, semua itu
dapat menjadi bahan pembelajaran.
Gubernur-Wakil Gubernur DKI: Jokowi-Ahok (http://fokus.news.viva.co.id/) |
Dari sisi politik, banjir di Jakarta juga bermanfaat.
Selain menjadi “banjir” kampanye tak resmi dari banyak Parpol, ia menderaskan “banjir”
dukungan kepada Jokowi. “Banjir” yang ini bukan cuma dari awam, tetapi dari elite
Partai Politik yang terus mengalir. Wujudnya memang tidak tunggal. Dua di
antaranya adalah dukungan yang tampil secara saling bertentangan.